Revolusi Mental

Titik Awal Revolusi

Sudah menjadi fitra manusia selalu bergerak ke arah yang lebih baik. Tiada lain tujuan kita adalah untuk mendapatkan kenyamanan. banyak upaya yang kita lakukan untuk mendapat kondisi nyaman itu. Namun persoalan dalam kehidupan yang datang silih berganti justru menjauhkan kita dari cita-cita untuk mendapatkan kenyaman. Sebagai manusia yang memiliki kelebihan akal untuk berpikir, manusia mencoba untuk keluar dari segala persoalan. Berbagai solusi coba ditempuh, namun terkadang tanpa analisis yang akurat, tanpa pertimbangan yang baik dari suatu solusi, akhirnya memunculkan masalah baru dan semakin menjauhkan diri dan kenyamanan.
Revolusi Mental

Revolusi dan Pemilu

Kadang ada pertanyaan yang muncul ketika musim pemilu tiba. Bagaimana cara meraup simpati pemilih! dan yang paling direkomendasikan adalah pembinaan bukan kampanye. KH. Dr. Miftah Faridl dalam buku Refleksi Islam, "seorang pemimpin yang baik diperuntukkan bagi masyarakan yang baik pula" (Faridl, 2001:55). Dengan pembinaan berarti menyiapkan masyarakan agar menjadi rakyat yang baik yang siap menyambut pemimpin yang baik. Terpilih atau tidaknya kita bukan karena keberhasilan atau kegagalan kampanye, melainkan sangat bergantung pada keberhasilan atau kegagalan pembinaan. Sebab jika kita sebagai pemimpin yang baik namun tidak juga terpilih menjadi pemimpin itu tandanya rakyat yang akan kita pimpin belum baik.

Memperbaiki Sholat

Hari ini, setiap kali ada momentum pemilihan pemimpin, saya tidak pernah melihat dan mendengar ada calon pemimpin yang menjadikan perbaikan sholat sebagai program utamanya. Mungkin mereka beranggapan bahwa persoalan itu tidak trend dan kalah urgen dari persoalan kemiskinan, sosial, pendidikan dan lain sebagainya. Selain itu, perbaikan sholat bukanlah isu yang menarik sebagai bahan kampanye. Padahal semua persoalan itu sebagai cermin dari sholat yang dilakukan bangsa itu sendiri. Adapula yang memandang sholat sebagai persoalan individu, yang tidak memerlukan perhatian dari seorang pemimpin. Hal ini sangat berbeda dengan Rasulullah SAW, yang menjadikan sholat sebagai yang utama dalam sebuah pemerintahan.

Sikap Rasulullah ini menggambarkan bahwa persoalan sholat bukanlah persoalan sepele, namun ia adalah persoalan yang utama dari sekian kompleksnya permasalahan yang ada. Melalaikan sholat sama artinya dengan membiarkan persoalan-persoalan lainnya muncul. Ketika persoalan sholat berhasil dipecahkan dan sholat telah dijadikan sebagai cara pencegahan perbuatan keji dan munkar maka perubahan dan kemakmuran bangsa akan kita miliki.

Kita tidak bisa menunggu kapan dan siapa yang memulai, kita tidak usah menunggu menjadi pemimpin yang besar untuk memulai, akan tetapi mulailah dari diri kita sendiri sebagai pemimpin pribadi, awali dengan memperbaiki sholat. Terutama Sholat Subuh. Ayo Sekarang!

#nasehat_untuk_dirisendiri

Berlangganan artikel via email:

0 Response to "Revolusi Mental"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel